Selasa, 19 Juli 2011

PBB mendeklarasi Makam Rahel (Rachel Tomb) menjadi Mesjid


By. Josua Sihotang
18 Juli 2011

  Organisasi PBB di bidang Edukasi, Science dan Kebudayaan (UNESCO) secara resmi mendeklarasi Makam Rahel melalui voting menjadi mesjid.  Juga diserukan agar Makam Rahel dan situs pemakaman leluhur alkitabiah lain di wilayah Hebron dihilangkan dari daftar Warisan Nasional Israel.
  Otoritas Palestina (PA) mengklaim bahwa Makam Rahel adalah keramat bagi muslim seperti situs mesjid Bilal Bin Rabah dan menuntut kontrol penuh terhadap Makam Rahel dan situs pemakaman leluhur alkitabiah tersebut, termasuk juga Temple Mount di Jerusalem.
  Seperti diketahui, dalam Kej 35:19-20 tertulis bahwa Rahel dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem, dan Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya. Lokasi tepatnya berada di selatan Jerusalem daerah pinggiran Betlehem, West Bank.
Pada tahun 1947, PBB berencana untuk meletakkan situs tersebut di daerah zona internasional, meskipun demikian setelah perang Arab-Israel 1948 makam tersebut dimasukkan dalam bagian West Bank yang pada akhirnya dilakukan oleh Yordania. Israel tidak dapat mengunjungi makam tersebut selama 19 tahun hingga Perang 6 Hari 1967. Perjanjian Oslo 1995 menetapkan bahwa Israel akan mengontrol kendali area makam hingga akhir tahun 1996. 
Makam ini dihormati oleh kepercayaan Abraham dan dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Yudaisme. Hal ini juga dipandang sebagai simbol Zionisme atau kembalinya bangsa Yahudi ke tanah Perjanjian. Tempat tersebut dipercayai sebagai tempat yang dapat memberikan kesuburan, dan banyak wanita mengunjunginya.
  Hal ini bukan yang pertama kali Arab Palestina mengambil alih tempat-tempat suci orang Yahudi. Di bulan Oktober tahun 2000, orang-orang Palestina memaksa keluar orang-orang Yahudi keluar dari Makam Yusuf di Nablus dan merusak pusat akademika atau seminari Yahudi itu yang dibangun di tahun 1980an. Di area itu dibuat juga pos terdepan militer Israel guna melindungi pelajar-pelajar seminari dan juga makam tersebut. Di bulan April lalu anggota polisi Palestina menembak mati seorang Yahudi karena menerobos masuk makam untuk berdoa. Arab Palestina juga mengambil alih makam leluhur di Hebron (Cave of Patriarchs), dimana di situ dikubur Abraham, Ishak dan Yakub serta istri-istri mereka. Seperti tertulis di kitab Kejadian, Abraham membeli tanah itu dan mengubur istrinya Sarah.
  Sementara itu, Israel menyatakan akan menangguhkan kerjasamanya dengan UNESCO hingga organisasi tersebut menarik keputusannya. Deputi Kementerian Luar Negri Danny Ayalon berkata, "Resolusi ini diadopsi oleh mayoritas Arab, pimpinan Otoritas Palestina (PA), dalam upaya mendelegitimasi Israel. UNESCO telah menjadi alat PA". Hall ini juga didukung oleh Rabi Shmuel Rabinovich, seorang rabi dari Western Wal. Ia menganggap organisasi (PBB) yang bertanggung jawab akan warisan, telah merubah 'warisan' menjadi 'politik'.
  Puluhan ribu rakyat Yahudi  akhir-akhir ini  mengunjungi Makam Rahel  untuk menandai peringatan alkitabiah akan kematian seorang simbol wanita pemimpin. Jurnalis  Nadav Shragai menulis (Yisrael Hayom), mencatat bahwa muslim yang tinggal di Israel menganggap Makam Rahel  sebagai "Kubat Rahel", dalam bahasa Arab untuk Makam Rahel. Di bawah kekuasaan Ottoman Empire (1516-1917), makam tersebut dimiliki Yahudi. Hanya di tahun 1996 PA mulai menamakannya mesjid, demikian kutipannya.
  Rahel adalah istri dari Yakub, nama yang dirubah Tuhan menjadi Israel. Ia dikuburkan lebih dari 2300 tahun sebelum Islam eksis.


Sumber : IMG

1 komentar: