Senin, 26 November 2012

Surat untuk Pemimpin Legislatif


25 November 2012

Yang saya hormati bapak pemimpin,

Saya sangat terkejut dengan kritikan yang bapak lontarkan pada tanggal 22 november lalu.
Secara pribadi alangkah menyedihkan, sebagai pelajar dan calon penerus bangsa justru menerima kritikan pedas, ironisnya tidak berbasis sama sekali dan terlebih lagi datang dari seorang pemimpin lembaga perwakilan rakyat.
Muncul dalam benak saya, kenapa tidak mengkritik badan yang berfungsi sebagai pembimbing, penasehat dan pelindung proses akademika di luar negri, jika (seandainya) ada hal-hal yang bersinggungan dengan hak-hak kelegislatifan?
Bukankah pada saat acara temu muka dengan anggota-anggota legislatif pada bulan April 2012 dan pertemuan dengan DIN minggu lalu para perwakilan PPI Jerman diperkenankan untuk ikut hadir dan memberikan saran dan kritik?
Sebaliknya, apakah pelajar yang juga rakyat tidak layak untuk mengkritik pemerintahnya bahkan itu seorang presiden pun?
Melalui surat ini, ingin saya berbagi cerita dengan bapak,  minimal bapak akan mengerti bahwa kami bukan maling.

Perlu dipahami, pemikiran selaras yang berorientasi untuk belajar kritis sebagai usaha untuk membangun individual yang kuat dan berpandangan positif ini tidak begitu saja terbentuk. Tersebar di 16 region dan ratusan kota, anggota PPI Jerman dengan latar belakang pendidikan yang berbeda mampu menghimpun dan mempersatukan kembali para pelajar, calon pelajar bahkan mantan pelajar yang sempat terkotak-kotak. Gagasan ini tak lepas dari peran serta para alumni atau katakanlah rakyat Indonesia yang telah lama berdomisili di Jerman. Keterlibatan mereka berperan aktif dalam tatanan organisasi baik langsung maupun tidak langsung.

Seringkali ketika saya berada di tengah-tengah mereka merasa jengkel, karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selalu sama ; "bagaimana keadaanmu?", "bagaimana kuliahmu?", "berapa lama lagi selesai?", "apa yang bisa dibantu?". Betul, hal ini akan ditemui dimanapun kita sebagai orang Indonesia berada, rasa kekeluargaan dan saling memperhatikan satu dengan yang lain sudah mendarah daging dalam tiap pribadi Indonesia. Akan tetapi, yang menarik justru ketika mereka sisipkan cerita-cerita pengalaman hidup mereka semasa kuliah. Hambatan dan tantangan yang ditemui baik dari pembimbing, profesor atau 'Ordnungsamt' (kantor urusan visa) menjadi kebiasaan tiap tahun. Mereka akui, hal-hal demikian membentuk kepribadian menjadi tangguh dan kreatif serta dinamis. Anehnya, peran organisasi lebih mendominasi setiap langkah yang diambil. Bagaimana mungkin? Seandainya dalam lingkup akademis, seperti memberi asist atau saran atau sejenisnya saya setuju.

Ah...
Jadi saya teringat lelucon orang jawa menyebutkan sila ke-4 Pancasila ; "mangan ora mangan sing penting ngumpul". 
Tak bisa dipungkiri, semua kegiatan PPI baik seminar, pesta perayaan, pesta budaya bersifat klise. Apapun acaranya, apapun makanannya, dimanapun berada yang penting kumpul! Nuansa kebersamaan kadang sering membuat hidup 'lebih berarti', bak perangkat elektronik yang sudah waktunya untuk di-charger kembali.
Secara visual, pernyataan misi dan tujuan organisasi bukan hanya di atas kertas. Para anggota secara konsisten juga dibekali pemahaman untuk mengkader dirinya sendiri, yaitu diberikan wawasan cara berpikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi yang tidak dipelajari di bangku akademis.

Disamping itu, keunikan dari proses belajar di jerman memang tak bisa ditemui di bagian negara lain. Para pelajar dididik untuk mandiri dan percaya diri, hal yang kurang dari proses pengembangan kepribadian di tanah air. Apalagi bicara tentang kedisiplinan, pelajar di jerman dapat diuji keefektifan dalam menggunakan waktu. Contohnya, pintu kereta atau trem atau bus akan tertutup ketika waktu telah menunjukan jadwal keberangkatan, tanpa deviasi 1 detikpun! Entah anda seorang presiden pun, aturan tetap berlaku di lapangan.
Waktu adalah hal yang sensitif di jerman, bahkan diakui sebagai pelajar akan lebih takut datang tidak tepat waktu daripada harus membatalkan janji. Belum lagi dalam proses belajar mengajar, anda diharapkan aktif dengan menyampaikan saran atau pendapat di kelas. Pernah suatu kali saya bercakap-cakap dengan pelajar jerman. Mereka menyarankan jika dalam penyampaian pendapat usahakan sekritis  dan sesimple mungkin dan tanpa basa basi. Ah indahnya demokrasi, pikir saya...

Saya kira apakah kritikan itu valid atau tidak bukanlah masalah. Setiap orang bisa saja menjadi alat media selama itu tidak komersial. Ini bukan hal yang baru bagi PPI, meliput suatu berita dan membungkusnya dalam kemasan yang menarik, baik berupa video maupun artikel. Dalam eksistensinya, PPI Jerman bukan tipe organisasi cheerleader yang hanya senang meramaikan dan menyemarakkan kegiatan-kegiatan internal maupun eksternal dan cenderung apatis terhadap isu-isu yang beredar. Wujud tatanan 'social society' di Jerman berdampak kuat terhadap pertumbuhan dan perkembangan karakter individual, sehingga elemen-elemen demokrasi mudah diserap dan diaplikasikan dalam lingkungan sehari-hari. Sudah seharusnya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia adalah tugas dan kewajibannya untuk menyampaikan berita yang transparan semacam ini kepada khalayak di tanah air. Bahkan perlu dihargai hasil kerja keras para pelajar, yang fungsi dan tugasnya dalam belajar masih bisa diimbangi dengan misi di luar pendidikan, terutama yang berhubungan dengan kebangsaan. 


Jika seandainya, bapak menyalahkan kami karena mengikuti dan mengawasi kegiatan anggota legislatif di sini, lalu apa bedanya dengan fotografer atau reporter atau paparazzi? Apakah mereka lebih pantas daripada kami?
Jika seandainya kami sok tahu dengan kinerja para anggota legislatif, lalu bagaimana bisa bapak-bapak bisa berada di tempat yang salah dan berhadapan dengan orang-orang yang bukan bidangnya? Dalam hal ini patut disayangkan sikap DIN yang dengan mudahnya menerima kunjungan anggota-anggota legislatif tanpa persiapan matang.
Jika bapak mengkritik kami yang terlalu kritis, mungkin bapak perlu mempelajari kultur sejarah Jerman dan hidup di antaranya.
Sejarah kelam Weimar Republik diikuti Naziisme merupakan pemicu kebangkitan Jerman di era 1960an hingga saat ini, Salah satunya berkat usaha pemerintahnya membentuk masyarakatnya untuk menjadi individu yang kuat tanpa mengenyampingkan sisi kooperatif namun tidak kompromis. Orang Jerman pun dicap pribadi yang kaku dan intoleran. Tapi tunggu, lihat hasilnya...negara mana yang bisa tetap stabil seperti Jerman saat ini? Di saat US$ ambruk, Jerman masih bisa mem'bail out' tetangganya. Di saat industri-industri di negara Barat bangkrut, Jerman malah mencari 90ribu insinyur hingga periode 2015.
Itu bukan karena mutlak peran pemerintahnya, tapi karena ketangguhan rakyatnya, akan watak karakternya yang terbentuk dari pendidikan dasar hingga lanjut.
Jadi, alangkah adilnya jika bapak melayangkan kritik kepada pemerintah Jerman, yang telah mendidik kami berpandangan kritis!

Perlu bapak ketahui, keputusan untuk sekolah ke Jerman bukan berada di tangan kami. Orang tua kami yang memutuskan untuk menyekolahkan kami, bukan sekedar karena mereka percaya bahwa mereka juga punya kontribusi dalam pemasukan negara, tapi karena semata keinginan untuk mengecap pendidikan dengan kwalitas dan sarana yang baik adalah impian semua orang, apalagi jika bea pendidikan itu murah (bahkan 0).
Pernahkah bapak berpikir, hal yang sama juga dilakukan oleh kolega-kolega bapak ketika memutuskan untuk menyekolahkan anak-anak mereka keluar negri?

Semua pihak pasti percaya, bahwa antara pemerintah dan rakyatnya pasti diinginkan hubungan yang positif dan transparan, dan dalam mewujudkannya satu dengan lainnya dituntut kesediaan untuk mendengar melalui saluran verbal maupun nonverbal, karena masing-masing merasa telah melakukan tugas dan kewajibannya. Tentu saja untuk menentukan nasib bangsa hasil keluaran tersebut adalah bahan baku dasar kesuksesan. 
Ini bagian dari demokrasi, tapi justru membuat saya kawatir, ketika proses-proses demokrasi semacam ini tidak dapat diaplikasikan. Saya kawatir, apabila warna demokrasi berubah menjadi 'Demo-crazy'. Saya kawatir jika demokrasi hanya berupa judul sampul buku semata.

Saya teringat kata-kata dari Thomas Jefferson,
“When the people fear the government there is tyranny, when the government fears the people there is liberty.”
Pada hakekatnya, rakyat berhak dan wajib mengawasi jalannya pemerintahan tanpa perasaan takut apalagi enggan. Saya, bapak dan semua rakyat Indonesia pasti setuju, bahwa peran strategis pelajar ditunggu, dengan kesatuan visi, tekad dan perjuangan untuk kepentingan bangsa menjadi pondasi utamanya. Sekali lagi, kami hanya memaksimalkan fungsi dan peran pelajar yang adalah pilar utama laju demokrasi, sehingga harapan terbesar bagi rakyat Indonesia yaitu sebagai penyambung lidah dapat dipenuhi, yaitu dengan saran dan kritik.

Liebe Gruesse,

J. Sihotang

Sabtu, 07 April 2012

Bagaimana Memiliki Iman

By. Randall Price
6 April 2012
IMG




Apakah itu Iman? Bagaimana anda tahu anda memilikinya? Akankah terjadi apa yang anda harapkan?

Orang melatih imannya setiap hari tanpa menyadarinya. Mereka pergi ke dokter, menerima preskripsi yang tak dapat dimengerti, dan mengambil resep obat yang hanya sedikit diketahui. Bahkan, kebanyakan orang melakukannya tanpa menguji kredensi dokter, bertanya validitas preskripsi atau menginvestigasi efek-efek dari obat. Mereka dapat membunuh diri sendiri, akan tetapi tak terpikirkan kemudian. Mereka hanya percaya bahwa para dokter tahu apa yang mereka lakukan dan obat akan menolong. Inilah Iman!

Meskipun demikian iman yang demikian tidak sesuai ketika menemui keputusan besar dalam hidup: kemana harus melanjutkan studi, karir apa yang dikejar, siapa yang harus dinikahi... Hal-hal ini bukanlah yang diterima begitu saja. Mereka mempelajari keuntungan-keuntungan dari tempat studi, menyiapkan karir dan berpikir panjang dan keras tentang menghabiskan hidup bersama seseorang.

Satu dari kebanyakan keputusan penting yang kita buat akan terjadi di mana kita akan hidup kekal. Namun masih banyak orang tidak pernah bertanya akan iman mereka atau mengevaluasi apa yang mereka percayai. Akan tetapi, jika kita siap untuk membuat keputusan-keputusan secara iman -- keputusan hidup atau mati -- berhubungan dengan waktu dan kekekalan, kita seharusnya yakin dan mengerti iman semacam apa yang Tuhan terima.

Di Perjanjian Baru dijelaskan iman dalam Ibrani 11:1: "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat". Iman adalah, yang terutama, sebuah pengertian bahwa apa yang kita percayai adalah nyata dan bukan ilusi, mimpi atau trik.
Itu sebabnya, melalui Perjanjian Baru, para penulisnya menantang orang untuk menguji bukti dari kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus. Lukas berkata  pada awal kitab Lukas, "Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. (Lukas 1:3-4).


Iman yang nyata adalah iman di dalam segala hal. Dimengerti bahwa yang dilakukan Yesus adalah fakta sejarah, bukan fiksi. Tapi iman alkitabiah adalah lebih dari itu. Ibrani 11:1 menamakannya "substansi atau hakekat". Iman adalah substansi. Itu menunjuk kepada realitas dari sebuah jaminan yang terletak secara aman di dalamnya dari apa yang kita harapkan. Suatu keyakinan dimana fakta-fakta sejarah bukan semata-mata benar secara duniawi seperti yang kita pelajari di sekolah; fakta-fakta itu adalah benar yang Tuhan sudah nyatakan sehingga kita dapat mengenalNya secara pribadi.

Akan tetapi iman yang nyata lebih lagi. Tidak semata-mata diketahui -- bahkan diyakini -- bahwa sesuatu adalah benar; tetapi juga menyertakan penerimaannya adalah benar untuk anda. Bukan untuk gereja, bukan untuk pendeta, bukan untuk orang tua anda, bukan untuk teman anda, tetapi untuk anda.

Di pertengahan tahun 1900an, seorang daredevil (berani mati) terkenal Charles Blondin mempertunjukkan sebuah sensasi kepada para penonton dengan cara berjalan di atas tegangan tali yang digantung di atas derasnya Air Terjun Niagara, dengan menggendong seseorang di pundaknya. Suatu hari, ketika ia mau memulai aksinya, ia bertanya kepada seseorang di antara penonton apakah orang itu percaya Blondin akan sukses.

"YA," katanya. "Anda akan dapat melakukannya!" Blondin kemudian bertanya kepadanya apakah ia sangat yakin akan kemampuan Blondin. "YA, Saya sangat yakin anda dapat melakukannya!"
"Bagus," kata Blondin, "karena orang yang seharusnya saya gendong tidak datang hari ini, dan saya butuh anda naik di pundak saya."
Sekarang baru terlihat orang itu takut menghadapi imannya. Ia berkata ia percaya, akan tetapi apakah ia yakin meletakkan resiko dalam hidupnya?

Anda lihat, iman bukanlah iman hingga hal itu anda alami atau anda pikul langsung. Iman kita hanya terjadi di saat iman ditempatkan. Itu sebabnya mengapa kita harus memastikan  iman ditempatkan di dalam sesuatu yang berguna untuk kita yang telah dijanjikan. Bagaimanapun anda begitu percaya dengan orang tuan anda, agama anda, gereja anda, pemimpin agama anda atau pendeta anda, tidak satupun dari mereka dapat memberi anda hidup yang kekal ketika anda mati. Mereka mungkin menolong anda saat ini, tapi mereka tidak menolong anda sesudahnya, karena mereka juga harus meninggalkan dunia. Masalahnya bukan pada apa yang ingin mereka bantu, tetapi karena mereka tak punya kuasa.

Satu-satunya yang dapat menolong anda adalah Tuhan sendiri yang datang ke dunia sebagai manusia untuk mati menggantikan tempat anda dan membayar penalti untuk dosa-dosa anda. Ia membuktikan diriNya memiliki kuasa untuk memberi anda hidup sesudah kematian karena Ia sendiri mengalahkan maut dan hidup selamanya. Ia melakukan apa yang Tuhan janjikan terjadi; dan kini Ia dapat melakukannya untuk anda apa yang Ia janjikan: hidup yang kekal...jika anda mempercayainya.

Beberapa orang berkata, "Saya tidak tahu jika saya dapat melakukannya. Iman saya tidak cukup kuat." Inilah jawabannya dengan sebuah cerita pendek.

Seorang anak laki-laki menunggu sekian lama akan hari pertama musim dingin sehingga ia dapat bermain ice skatting. Kini salju turun dengan derasnya, ia berlari-lari ke arah tanah landai tertutup timbunan salju ke arah danau yang mengkilap yang baru mengeras menjadi es. Dengan yakin, ia lari di atas es tersebut. Akan tetapi, hanya beberapa langkah tiba-tiba es menjadi pecah dan ia jatuh hingga sebatas pinggang. Apa yang salah? Ia sungguh percaya es itu akan dapat menahannya. Masalahnya tentu saja bukan dengan imannya, tetapi obyek dari imannya.
Beberapa hari kemudian ia kembali ke danau itu akibat desakan kawan-kawannya. Kali ini ia takut untuk percaya akan dirinya sendiri. Ia enggan mengambil resiko, gelisah dan menggigil ketakutan. Tahukah anda? Meskipun imannya bimbang, es di danau itu dapat menopangnya.


Anda lihat, itu bukan kekuatan dari iman kita yang penting akan tetapi kekuatan dari 'terhadap apa iman ditempatkan'. Iman yang lemah dapat saja menerima seorang Penyelamat yang kuat, dimana pengampunan tidak tergantung pada kekuatan kita namun pada Dia.

Sudahkah anda mempercayakan hidup anda pada Tuhan Yesus, yang memegang anda selamanya? Melakukannya, anda harus meninggalkan segala sesuatu yang anda percayai dan mempercayakannya di dalam Dia. Iman dalam Kristus bukan iman yang sementara, Ia memegang tangan anda selamanya hingga kekekalan.

Tuhan Yesus Memberkati

Minggu, 25 Maret 2012

Antisemitis di Eropa


24 Maret 2012
by Josua Sihotang

Pemimpin Israel, Selasa 20 Maret 2012 lalu
mengecam diplomat tinggi Uni Eropa karena menghubungkan serangan penembakan di sebuah sekolah Yahudi di Toulouse Perancis minggu lalu dengan serangan militer Israel yang membunuh anak-anak Palestina.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton kemudian mengatakan komentarnya itu "sangat terdistorsi."

Di tengah konferensi bagi pengungsi pemuda Palestina, Ashton berbicara tentang anak-anak tewas "dalam segala macam situasi mengerikan," termasuk penembakan di Toulouse, Prancis, dan peristiwa "terjadi di Gaza."
Dalam klarifikasinya, Ashton mengatakan komentarnya mengarah ke "tragedi mengambil kehidupan anak-anak dan di seluruh dunia dan tidak ada paralel apapun antara keadaan serangan Toulouse dan situasi di Gaza."

Seperti yang diketahui, seorang extrimis Islam yang membunuh 7 orang dalam usahanya "bring France to its knees" mati hari kamis tanggal 22 maret 2012 kemarin setelah baku tembak ia melarikan diri dan melompat melalui jendelanya, senjata di tangan, demikian dilaporkan.
Menteri Dalam Negeri Claude Gueant mengatakan, tersangka, Mohamed Merah, yang mengklaim berhubungan dengan al-Qaeda, ditemukan bersembunyi di kamar mandi setelah polisi memasuki apartemennya Kamis pagi untuk mengakhiri kebuntuan selama 32-jam. Kejadian di Toulouse Perancis ini mengakibatkan polisi dan tersangka terlibat baku tembak sebelum Merah meninggal, dua polisi menjadi korban luka.

Pihak berwenang mengatakan Merah, warga negara Perancis keturunan Aljazair, mendukung bentuk radikal Islam dan telah berkunjung ke Afghanistan dan kubu militan Pakistan Waziristan, di mana ia mengaku telah menerima pelatihan dari al-Qaeda.

Polisi mengatakan, dalam jam-jam berunding Rabu ketika kebuntuan yang pertama dimulai, Merah mengaku menjadi bangga membunuh seorang rabi, tiga anak-anak Yahudi dan tiga pasukan payung Prancis di tiga serangan penembakan sepeda motor yang terpisah. Mereka diyakini sebagai pembunuhan pertama terinspirasi oleh motif radikal Islam di Perancis dalam lebih dari satu dekade.

Merah mengatakan kepada negosiator ia membunuh seorang rabi dan tiga anak muda di sebuah sekolah Yahudi pada hari Senin dan tiga pasukan payung Prancis sebelumnya, sebagai tindakan pembalasan kematian anak-anak Palestina dan memprotes keterlibatan tentara Perancis di Afghanistan, serta larangan pemerintah memakai cadar di area publik sejak tahun lalu.


Bertambahnya Jumlah Anti Semitis Di Eropa

Terkait kejadian di atas, pada pertengahan bulan Maret 2012 ini Liga Anti-Penistaan atau Anti Defamation League (ADL) melakukan penelitian pemberian suara (polling) di 10 negara-negara Eropa. Ditemukan angka anti-Semitis naik secara mengejutkan. Survei yang dilakukan, dimana mengambil sampel dari 5000 orang dewasa (500 orang dari setiap negara) dipandang dari isu-isu yang berbeda, menemukan bahwa sebagian besar orang Eropa mendukung pandangan-pandangan klasik anti-Semitis. ADL melaporkan bahwa pandangan-pandangan ini juga termasuk suatu kepercayaan dimana Yahudi memiliki terlalu besar pengaruh dalam dunia bisnis dan lebih loyal terhadap kampung halaman Israel daripada negara yang ditinggali. Disamping itu, polling menunjukkan banyaknya responden yang percaya bahwa Yahudi banyak mengumbar bicara tentang apa yang terjadi selama Holocaust.


Sebuah report "Attitudes Toward Jews in Ten Eropean Countries", hasilnya, dimana diambil pada tanggal 2-31 Januari 2012, dapat terlihat jelas. Berdasarkan ADL, kepercayaan anti-Semitis ini didapat 1/3 dari jumlah responden. Negara-negara tersebut dalam studi banding ini adalah:  Austria, Perancis, Jerman, Hungaria, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Spanyol dan Inggris. Hasil polling pertanyaan "Yahudi lebih loyal kepada Israel daripada negara yang didiami" dapat dilihat di Gambar.1




Di antara responden di Hungaria, 73% menjawab bahwa hal itu 'mungkin benar' bahwa Yahudi punya pengaruh besar di dunia bisnis. Proporsi untuk Spanyol sebesar 60%. Sementara indikator ini menurun di sejumlah negara, namun justru tambah naik di Inggris (20% di 2012 vs 15% di 2009) dan meningkat sedikit di Jerman (22% di 2012 vs 21% di 2009). (Lihat Gambar.2.




Terdapat juga hasil lain yang menarik ketika setiap individu ditanya mengenai apakah Yahudi memiliki pengaruh besar di market-market finansial secara internasional. Didapat, 75% responden dari Hungaria menilai bahwa ini 'mungkin benar' demikian juga 67% orang Spanyol. Angka terendah adalah Belanda (17%). (Lihat Gambar.3 (Gbr.3))



Survei tersebut kenyataannya cukup menggelisahkan dimana anti-Semitis tetap berada pada level tinggi di seluruh benua dan menginfeksi banyak orang Eropa pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari yang dapat dilihat di Amerika Serikat," jelas Abraham H. Foxman, Direktur Nasional ADL. "Di Hungaria, Spanyol dan Polandia angka untuk sikap-sikap anti-Semitis secara harfiah di luar grafik dan menuntut tanggapan serius dari para pemimpin politik, sipil dan agama."

Jajak pendapat memiliki margin of error + / - 4,43 dan + / -, 4,85 tergantung pada setiap negara. Selengkapnya dapat dibaca di sini http://www.adl.org/Anti_semitism/adl_anti-semitism_presentation_february_2012.pdf .

Kamis, 22 Maret 2012

Dampak Revolusi Mesir Bagi Minoritas


By. Josua Sihotang
21 Maret 2012



  Telah memasuki tahun kedua ketika tuntutan Revolusi di Mesir mulai berkumandang. Revolusi yang biasa dikenal "Arab Spring" merambah ke seluruh negara-negara Arab bahkan negara-negara mayoritas Muslim. Dari Maroko hingga Mesir, dari Yaman hingga Siria. Ribuan orang telah menjadi korban, belum lagi korban material yang tak terhitung nilainya. Ketika kekosongan kepemimpinan ini terjadi suatu bangsa akan mengalami masa transisi menuju suatu bentuk pemerintahan yang (mungkin) baru. Bangsa Indonesia juga telah mengalami masa-masa suram ketika Revolusi 1965 terjadi. Demonstrasi rakyat di jalan-jalan akibat krisis ekonomi dan ketidakstablian kondisi keamanan nasional adalah reaksi nyata menuntut transformasi secara fundamental.

  Banyak orang percaya revolusi adalah buah dari demokrasi, dimana rakyat memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya. Pemberontakan di Mesir ini dianggap telah membangkitkan kembali semangat hubungan dasar dan historis antara massa pemberontak dan demokrasi. Namun apakah demokrasi ini berlaku bagi seluruh rakyat Mesir?

  Kenyataannya revolusi ini justru membuat 8 juta orang Kristen ketakutan. Di bulan Oktober 2011, 8 bulan setelah penggulingan Presiden Mubarak, 26 orang anggota Gereja Coptic terbunuh di Maspero. Ribuan orang Kristen turun ke jalan menuntut keadilan akibat pembakaran, pengrusakan bahkan usaha pemboman Gereja yang terjadi sebelumnya. Pasukan keamanan Mesir menembak secara membabi buta ke arah demonstran, bahkan 3 mobil baja polisi merangsek ke arah demonstran. Bahkan satu orang mati tergilas. Ironisnya, kejadian ini berlangsung setelah sekumpulan orang Muslim melemparkan batu dan bom molotov ke arah demonstran.

  Grup dibalik Revolusi di Mesir ini adalah Muslim Brotherhood (Ikhwanul Muslimin). Dibentuk di Mesir pada tahun 1928, IM adalah suatu gerakan Islam yang global dan revolusional yang didisain untuk membuka jalan bagi Khalifa Islam (Global Islamic Caliphate) dibawah hukum Shariah. Awalnya gerakan ini bertujuan untuk menyebarkan moral-moral dan pekerjaan-pekerjaan baik secara Islam, akan tetapi kemudian berubah dan ikut berpartisipasi di politik, terutama sekali perjuangan untuk menyingkirkan pengaruh Inggris dan negara Barat dari Mesir. Setelah usaha mereka untuk membunuh Preisden Gamal Abdul Naser di tahun 1954 gagal, IM dilarang eksis dan kemudian ribuan anggotanya dipenjara dan disiksa. Sejak saat itu IM bergerak bawah tanah.
IKhwanul Muslimin menyuarakan 5 garis fundamental:
*Allah adalah tujuan kami; Nabi Muhammad adlaah penuntun kami; Qur'an adalah konstitusi kami; Jihad adalah jalan kami; Martir bagi kebesaran Allah adalah ambisi terbesar kami.

  Ketakutan orang-orang Kristen di Mesir semakin nyata karena signal IM akan mengubah sistem pemerintahan yang sekuler menjadi Shariah telah menggaung di seluruh Mesir. Di bulan Januari 2012, Associated Press (AP) melaporkan bahwa "Grup fundamentalis ini telah meredakan isu akan legislasi secara Islamic, akan memfokus pada perbaikan ekonomi Mesir." Namun di bulan Februari 2012, Reuters menggambarkan situasi lain "sesudah berbulan-bulan meredam kritikus sekuler, politisi Islam di Tunisia dan Mesir telah mulai menandai bagaimana Muslim cenderung menginginkan agama lebih dari sebelumnya."

  Dengan tenggat waktu menuju politik, koalisi Tunisia dipimpin oleh partai reformis Islam Ennahda dan kepala persaudaraan Muslim Mesir yang berpengaruh menyatakan penekanan kuat pada Islam dalam pemerintahan. Partai tersebut juga menyatakan "menggunakan Shariah Islam sebagai dasar prinsip dari undang-undang akan menjamin kebebasan, keseimbangan sosial, konsultasi, hak azasi manusia dan bartabat semua orang baik laki-laki dan perempuan." Namun tidak dikatakan bagaimana ketat atau longgarnya peraturan terkait.

  Hingga saat ini setidaknya IM beroperasi di 80 negara termasuk USA. Ironisnya pemerintahan Obama menilai bahwa IM bukan gerakan radikal seperti yang dikatakan James Clapper (Director of National Intelligence) di bulan Februari 2011, "sebuah grup yang heterogen, sekuler dan jauh dari kekerasan." Hal ini kontradiksi dengan realita, dimana IM mendukung dan mempromosikan gerakan penggulingan kekuasaan otoriter secara radikal di Mesir, Libya bahkan di Siria.

  Populasi Kristen di Mesir yang berjumlah + 10% dari total, telah mengalami persekusi secara dramatis. Tekanan bahkan kekerasan yang lambat laun semakin meningkat mengakibatkan banyak orang Kristen yang melarikan diri dari Mesir. Rif'at Al-Said, pemimpin partai Al-Tagammu, sebuah partai sekuler progresif, setuju bahwa tidak ada pihak yang menjamin keamanan Coptic Christians, dan beberapa sudah meninggalkan Mesir. Ia berkata tentang 'perjanjian aneh' antara IM dengan Salifis, menggembar gemborkan Osama Bin Laden dan mengibarkan bendera Taliban, mencatat kemudian bahwa IM berdiri tanpa lawan terhadap 'Tentara Salib" di Tahrir Square.

Kamis, 01 Maret 2012

Sekelumit Tentang IDF (Israel Defense Forces)

By. Josua Sihotang
29 Februari 2012
Sumber : IGM




Situasi 1.
Misi anda adalah meledakkan sebuah rumah di dalam teritori musuh yang diduduki oleh teroris. Di dalam mereka menimbun amunisi yang besar yang semata-mata akan digunakan melawan negara anda. Beberapa detik  sebelum anda membom, anda menyadari dari pesawat anda bahwa orang-orang sedang berkumpul di atas rumah tersebut. Apa tindakan anda? Apakah anda tetap berencana membom rumah itu dan beresiko membunuh orang-orang lain? Apakah anda menunda misi tersebut? Anda punya '8 detik' untuk memutuskan.

Situasi 2.
Misi anda menembakkan misil dan menghancurkan sebuah jeep yang membawa sebuah grup teroris yang telah membunuh banyak rakyat anda. Tiba-tiba jeep tersebut mulai bergerak ke arah sebuah gedung di daerah teritori musuh. Anda tidak tahu menahu mengenai gedung itu. Apakah gedung itu sebuah gedung sekolah? Rumah penampungan? Siapakah di dalam? Apa yang harus anda lakukan? Apakah anda membom kendaraan tersebut dan meresiko pembunuhan banyak orang? Apakah anda menunda misi? Anda hanya punya 8 detik untuk memutuskan.

Situasi 3.
Misi anda membunuh satu teroris yang dikenali di dalam teritori lawan yang melarikan diri dengan senjata AK-47 nya. Ia tahu lokasi anda, tiba-tiba ia lari memutar  ke sebuah grup anak-anak yang sedang menunggu bus sekolah. Dengan tangan kanannya, ia merenggut seorang anak dan menjatuhkannya ke tanah. AK-47 di tangan, anak di tangan lain, ia lari berlindung di antara kerumunan, menggunakan anak itu sebagai tameng. Apa yang anda akan lakukan? Apakah anda menembak dan beresiko membunuh anak tersebut? Apakah anda menunda misi? Anda hanya punya kurang dari 8 detik untuk memutuskan.

   Semua contoh di atas adalah situasi riil yang dialami anggota militer Israel setiap hari. Di setiap kasus, pasukan Israel diwajibkan bertindak untuk mencegah adanya korban sipil Palestina. Bahkan, lebih dari 600 orang melihat langsung cuplikan film dari 3 situasi tersebut. Seperti diketahui, 600 juta Muslim mengelilingi 5,6 juta Yahudi Israel. Jadi, Israel harus selalu bertempur untuk melindungi dirinya sendiri dari musuh yang dipersenjatai lengkap yang bersumpah untuk menghancurkan Israel.

   Sebagai tambahan singkat, Israel Defense Force (IDF) adalah angkatan bersenjata untuk Israel, dalam bahasa Ibrani secara akronim Tzahal. Terdiri dari  angkatan darat, angkatan udara dan angkatan laut, IDF adalah sayap militer satu-satunya dari Israeli Security Forces. IDF tidak memiliki jurisdiksi sipil di dalam Israel sendiri, dan dikepalai oleh Panglima Angkatan Bersenjata Ramatkal, subordinat ke Menteri Pertahanan Israel Ray Aluf Benny Gantz. IDF dibentuk menyusul pengesahan 'State of Israel', setelah Menteri Pertahanan dan Perdana Menteri David Ben-Gurion menyerukan perintah pada tanggal 26 Mei 1948. Perintah itu adalah untuk mengesahkan IDF dan membubarkan semua angkatan bersenjata Yahudi lainnya. IDF berbeda dibandingkan dengan mayoritas angkatan bersenjata lain di dunia. Perbedaan tersebut termasuk wajib militer untuk wanita dan strukturnya, dimana menekankan relasi yang dekat diantara angkatan darat, laut dan udara. IDF juga adalah satu dari institusi terkemuka di Israel yang memiliki pengaruh terhadap ekonomi negara, kultur dan politik. Sejak dibentuk, IDF didisain untuk situasi keamanan Israel yang unik.

   Kol. Bentzi Gruber, seorang veteran IDF, memiliki 20.000 pasukan dibawah komandonya, telah banyak berkecimpung langsung dalam pertempuran, dan ia tahu betul bagaimana tekunnya Israel melindungi rakyat sipil lawan meskipun berita-berita di media melaporkan sebaliknya bahwa rakyat Israel  adalah pembunuh. Dalam usahanya membawa kebenaran, ia mempresentasikan "Etika di Lapangan" dalam satu kunjungannya di New Jersey, US. Ia menggunakan lokasi area yang disorot langsung dari pesawat Israel (drone), dalam banyak kasus film semacam ini sering direkam orang-orang Palestina disaat misi bom bunuh diri sedang berlangsung.

   "Kami tidak ingin membunuh orang sipil," kata Gruber. Jadi berdasarkan situasi 1, dimana sebuah gedung di Gaza menjadi target, para pasukan IDF menjatuhkan dari helikopter ribuan selebaran dalam beberapa bahasa, 48 jam sebelum penyerangan dilakukan. Hal itu dimaksudkan untuk memberitahu rakyat Palestina ketika gedung itu akan dibom dan menganjurkan mereka untuk mengevakuasi diri. Setelah itu, pasukan Israel menelpon dan mengirimkan pesan sms. Biasanya mereka memperoleh sejumlah orang-orang di antara lingkungan mereka sendiri. Ini adalah standart prosedur Israel.

"Tak terpikirkan," kata Gruber, "bagi sebuah pasukan untuk memberitahu lawan sebelumnya ketika anda akan menyerang. akan tetapi kami melakukannya untuk mencegah kehancuran total. Kami meresikokan nyawa kami untuk melindungi orang Palestina."
Meskipun begitu, rakyat Palestina tahu bagaimana mengambil kesempatan dari belas kasihan Israel. Ketika mendekati waktu penyerangan, mereka berkumpul di atas atap dari gedung yang ditargetkan, karena mereka tahu bahwa IDF takkan melakukan pengeboman. Jadi Israel menciptakan sebuah prosedur yang dinamakan "knocking on the roof." Ditembakkan sebuah roket pada puncak atap sebagai tanda warning bahwa bom yang lebih besar akan segera datang. Dengan cara demikian orang Palestina akan menyebar.

   Dalam situasi 2, ketika jeep yang terisi teroris berputar ke arah carport, pasukan Israel yang bertugas mempunyai 8 detik untuk mengalihkan roket; dan meledak di daerah tandus. "Ini terjadi berulang kali," lanjut Gruber. Akibatnya teroris bisa melarikan diri. "Kami ambil resiko tersebut. Sasarannya bukan untuk membalas dendam, akan tetapi untuk mencegah teroris itu dari tindakan yang akan dilakukan suatu hari nanti."

  Di situasi 3, teroris yang merenggut anak kecil itu juga bisa melarikan diri. Ketika teroris tahu bahwa mereka sedang dibuntuti di jalan, "mereka mengirimkan anak-anak Palestina keluar untuk bermain sepakbola karena mereka tahu bahwa mereka tidak akan ditembak," demikian kata Gruber. Ia menjelaskan bahwa Israel memiliki 2 aturan utama mencegah kehancuran total: (1) gunakan kekuatan hanya untuk menyelesaikan misi dan (2) jangan sakiti yang tak bersalah - artinya wanita, anak-anak, rakyat sipil dan orang yang tak ikut berperang.
Meskipun demikian, menjelaskan siapa saja orang yang tak ikut berperang tidaklah selalu mudah. Orang Palestina, kata Gruber, sengaja menggunakan jeans, T-shirts, dan apa saja yang membuat mereka tak terdeteksi di antara kerumunan. Mereka tidak berpakaian seperti pasukan tentara, seperti pasukan Israel. Kemudian, ketika salah seorang terbunuh atau terluka, mereka seketika itu membuang senjata mereka dengan dalih seakan-akan IDF menembak rakyat sipil yang tidak bersenjata. Itu semua terdapat di film.

   Gruber juga menunjukkan rekaman dari - yang umumnya - sebuah kamar mandi di dalam sebuah rumah di Gaza Strip hingga Pasukan IDF  membongkar bak mandinya, dan terdapat sebuah lorong dan ratusan bahan peledak, termasuk liquid TNT. Penghuni tersebut juga membuat jebakan di dapur. Smuggling-tunnels (lorong-lorong penyelundupan) adalah bisnis besar. 4 keluarga  di Rafah, daerah selatan dari Gaza Strip, mempunyai 900 tunnels yang begitu besar hingga orang Palestina dapat mengemudi kendaraan membawa alat-alat persenjataan. "Lorong-lorong itu seperti Holland Tunnel" di kota New York, kata Gruber.

   Gruber juga menunjukkan cuplikan film dari mobil - yang dicap - Ambulance UN (PBB) dimana terdapat 2 teroris di dalamnya. 7 orang lagi dengan senjata juga ikut naik. Ia berkata bahwa PBB memberikan dana bantuan di Gaza sebesar $1,3 miliar per tahun, dan disamping itu juga diberikan gaji bagi pengemudi Ambulance plus bahan bakarnya. "Kami mengrimkan banyak ke Gaza," kata Gruber., "termasuk makanan dan obat-obatan. 35% dari saluran listrik di Gaza diperoleh dari pusat listrik Ashkelon Israel, dimana mereka juga berusaha setiap hari untuk menghancukannya dengan roket.

   Negara kecil Yahudi tidak akan berkompromi dengan prinsipnya atau membungkuk terhadap teroris. Kol. Gruber berkata, paska-trauma stres adalah masalah serius, dan negara kehilangan 45 pasukannya per tahun akibat bunuh diri - hampir sama dengan 2500 pasukan Amerika. Kebanyakan karena kehancuran total yang tak terhindarkan sehingga mereka tak dapat hidup dengan memori gelap itu. "Ketika anda membunuh seorang tak bersalah, anda membawa orang tersebut di pundak anda selama hidup," kata Gruber.

   Bahkan, Kol. Gruber membentuk sebuah organisasi bernama Chesed (bahasa Ibrani berarti "kebaikan hati" atau "belas kasihan") di lapangan dimana misinya untuk mengumpulkan para pasukan IDF dengan orang-orang yang terluka atau lemah untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. "Ketika pasukan kami adalah orang-orang baik, saaat itulah ketika kami memiliki pasukan kuat dan dapat melindungi negara," Gruber katakan di websitenya (bentzigruber.com). Lanjutnya, "Ketika anda mendengar kebohongan, anda butuh semangat untuk berdiri tegak. Adlaah sebuah kebanggaan bagi saya, berada di IDF untuk melindungi keluarga saya, melindungi Israel dan melindungi dunia barat."

Senin, 23 Januari 2012

Timbunan Harta Tak Ternilai di Israel


By. Josua Sihotang
22 Januari 2012



  Perdana Menteri Israel ke-4 Golda Meir pernah berkata, "Jika saja Musa mengambil langkah ke kanan dan tidak ke kiri disaat ia memimpin bangsa Yahudi di lembah Sinai, bangsa Yahudi akan memiliki sumber minyak; dan bangsa Arab akan hanya punya tanaman jeruk."
  Perkataan humoris itu sebagai reaksi kebutuhan energi Israel, dimana negara-negara tetangga memiliki sumber energi milyaran barrel cadangan minyak seperti: Arab Saudi 262,2 milyar; Iran 136,3 milyar; Irak 115 milyar; Kuwait 101 milyar; Uni Emirat Arab 97,8 milyar; dan Libia 41,5 milyar. Negara-negara ini  secara efektif menggunakan cadangan minyak mereka sebagai senjata mempengaruhi negara-negara Barat untuk melawan Israel. Meskipun demikian, realitanya mungkin akan berubah.

  Selama bertahun-tahun, misi dari Zion Oil & Gas yang berbasis di Texas dipercaya hanya sekedar sebuah mimpi, harapan yang sia-sia  dari ideologi Christian Zionis. Namun Matt Dickerson dari Zion Oil & Gas berkata bahwa satu dari perusahaan pengeboran di Israel memonitor adanya indikasi hidrokarbon, suatu elemen organik yang biasanya muncul di minyak mentah.
  Israel telah berhasil menemukan area  gas alami yang tak ternilai, akan tetapi saat ini dipercaya bahwa kandungan di bawah gas tersebut terdapat minyak. Jauh di dalam lapisan dimana Zion Oil & Gas dan beberapa perusahaan lain saat ini mentargetkan pengeborannya.
  Dedikasi Zion Oil & Gas di Israel telah menjadi kepercayaan pemerintah Israel dalam membantu kebutuhan energi yang masih bergantung kepada Mesir dan Rusia. Zion Oil & Gas beberapa waktu lalu berhasil memenangkan proposal eksplorasi di bagian utara Lembah Yordan, sebuah area seluas 22662 ha. Bersamaan  dengan Lisensi Joseph dan Lisensi Ashermenashe, Lisensi Lembah Yordan kini menjamin Zion Oil & Gas untuk mengebor lebih dari 88221 ha di bagian utara Israel.

  Dr. Ya'akov Mimran, mantan komisioner petroleum Israel menjelaskan di jurnal bisnis Israel "Globes", ia sangat optimis mengenai dua penemuan gas dan minyak tersebut. "Kita dalam di jalur yang benar. Saya  juga yakin Zion Oil & Gas mampu mengebor lapisan terdalam."
  World Energy Council memperkirakan bahwa Israel bisa memproduksi 250 milyar barrel minyak, dimana mendekati cadangan minyak yang dimiliki Arab Saudi.

   Penemuan sumber minyak yang lain yaitu tidak berupa cairan akan tetapi padat, artinya ada di dalam serpihan batu (shale). 30 mil baratdaya dari Yerusalem terletak lembah sungai Shfela, dimana terdapat endapan terbesar kedua di dunia dari shale minyak tersebut. Walaupun Israel telah lama eksis dalam shale minyak, namun belum dapat mengekstrak minyaknya karena biaya dan potensi negatif terhadap lingkungan. Majalah Business Weekly menulis, "Shale minyak melukai banyak hati" karena sulit untuk mengekstrak minyaknya secara aman dan menguntungkan.
  Howard Jonas, seorang dermawan Zionis dan juga penemu IDT Corporation berkata, bahwa ia percaya cadangan minyak di Israel lebih dari Arab Saudi, namun  banyak perusahaan minyak enggan untuk mengeksplorasi bisnis minyak di Israel karena takut  mempengaruhi hubungannya dengan supplier minyak yang dikontrol Muslim. 
Ia menyebutkan beberapa investor dan pengusaha minyak yang enggan walaupun berhubungan erat dengan Israel:
Rupert Murdoch (pemimpin News Corporation Empire), Michael Steinhardt (investor, Zionis dan juga dermawan), Lord Jacob Rothschild (banker dan juga dermawan dimana keluarganya menyuport Zionisme), Eugene Renna (dahulu adalah presiden dan chief operating officer Mobil Corporation dan pensiunan eksekutif Vice President ExxonMobile), Allan Sass (mantan Occidental Oil Shale Presiden, cabang Occidental Petroleum), Dick Cheney (mantan Wakil Presiden US dan mantan Presiden  Halliburton).
   Kemudian Jonas membujuk Dr. Harold Vinegar, pensiunan kepala ilmuwan Royal Dutch Shell, untuk memimpin tim ini. Vinegar merintis  ekstraksi minyak dari batu dan memegang 240 paten. IEI  percaya hal tersebut, dibawah kepemimpinan Vinegar, mengekstrak minyak akan berharga $35 hingga $45 per barrel dan akan menjaga lingkungan tetap aman.
  Para investor Wall street sepertinya setuju. Melalui Israel Energy Initiatives, saham IDT- 66 cent per share- naik hingga $20 per share. Bukan hanya para investor yang memperhatikan hal ini. Negara-negara Asia dan Eropa, konsumen baru Israel semenjak penemuan dan produksi gas alami Israel ditemukan, juga ikut memperhatikan.
  Jika teknologi Israel dapat mengekstrak minyak shale nya sendiri secara aman dan murah, hal itu dapat membantu mengekstrak hingga 2 triliun barrel minyak shale di seluruh dunia. Bayangkan implikasi ramalan akan Israel sebagai world-class produsen minyak. Golda akan tahu: Musa melakukan hal yang benar.

  Kedua penemuan itu merupakan beberapa penemuan selama 3 tahun terakhir di Israel, setelah pada tahun 2010 sebuah timbunan gas besar, bernama Leviathan, ditemukan 139 km pesisir utara Israel. Diestimasi sebesar 450 milyar cm gas, sebuah penemuan yang memiliki potensi membuat Israel sebagai eksportir gas alam, demikian dikatakan presiden Nobel Energy, perusahaan berbasis Houston dibalik penemuan tersebut. Berdasarkan para ahli geologi, Leviathan mungkin bukan hanya satu-satunya timbunan dan lahan lain mungkin juga dapat ditemukan di Eastern Mediterranean hingga daerah barat Siprus Yunani dan hingga daerah utara Siria. Namun penemuan ini tidaklah semudah yang dibayangkan, karena ketika laporan ini dipublikasikan membuat Libanon bereaksi, dengan mengklaim bahwa timbunan itu berada di perbatasan maritim, sehingga menimbulkan masalah eksport gas.

  Melihat apa yang dimiliki Israel saat ini, janji Tuhan sejak Abraham hingga kini semakin nyata. Di Ibrani 6:13-14 tertulis, Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya, kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak."  Namun sentimen terhadap Israel semakin kental, dari bangsa-bangsa Arab hingga United Nation, dari boikot produk-produk Israel hingga ancaman embargo, semua mengarah kepada nubuatan Alkitab dimana Tuhan tidak akan melanggar perjanjianNya dengan anak-anakNya.

Jumat, 20 Januari 2012

Jurnalis Saudi: Polisi Agama Membiarkan 15 Murid Perempuan Mati Terbakar Karena Tidak Memakai Hijab


19 Jan 2012


Dalam interview yang disiarkan oleh Dream2TV Mesir pada 10 Januari lalu, Jurnalis Saudi Nadin Al-Badir menceritakan kembali perlakuan kejam hingga pembunuhan yang mengerikan - termasuk memaksa lebih dari satu lusin anak-anak perempuan sekolah terbakar hidup karena tidak memakai pakaian resmi tradisional Islam penutup kepala pada saat kejadian - dilakukan oleh polisi agama setempat atau dinamakan "Otoriti Untuk Kebijakan Promosi" (Authority for the Promotion of Virtue). Jurnalis tersebut juga menyatakan bahwa kebanyakan dari polisi-polisi itu adalah mantan pelaku kriminal baik itu pemakai obat-obat terlarang atau pengedar.

Al-Badir menjelaskan, "Bahkan Sheik Abd Al-Muhsen Al-Abikan, penasehat pengadilan negara menyarankan bahwa Otoriti tersebut seharusnya dibubarkan." Ia menambahkan, "Ia berkata bahwa kebanyakan dari mereka dulunya adalah pengedar obat-obat terlarang, juga pemakainya, pencuri dan mantan kriminal jalanan yang telah bertobat secara tiba-tiba dan kini lebih ekstrim kasar. Orang-orang ini, menurut Sheik Al-Abikan, seharusnya tidak diijinkan memiliki akses di setiap otoritas, karena mereka melakukannya dengan cara yang tidak benar."

Di segmen awal, Al-Badir menceritakan kisah 28 tahun Hassan Nabil Hmeid, yang dipukul berkali-kali hingga mati karena membiarkan rambutnya hinga panjang.
"Pada akhirnya, semua hal yang mereka tuju adalah sesuatu yang dangkal." Al-Badir mengatakan, "Yang pasti bahwa hidup laki-laki ini berakhir akibat orang-orang yang sensitif untuk bereaksi, yang ingin membawa jaman ini kembali ke ratusan tahun yang lalu. Saya tidak percaya situasi pada saat itu lebih buruk dari yang mereka inginkan terjadi."

Al-Badir juga mengingatkan akan insiden mengerikan ini ketika kebakaran terjadi di sekolah perempuan Arab Saudi itu, akan tetapi seluruh murid perempuan yang ada di dalam dipaksa untuk tinggal di dalam gedung yang terbakar hingga mereka juga ikut mati terbakar, karena mereka tidak memakai hijab.
"Akan lebih mudah untuk memadamkan api tanpa seorang pun terluka. Tetapi anggota dari Otoriti itu berdiri di depan pintu dan mencegah murid keluar, dikarenakan para murid sedang tidak memakai hijab."
"Bagaimana mereka bisa memakai hijab ketika sekolah sedang dilalap api?" lanjutnya. "Mereka juga mencegah orang tua untuk masuk ke area."
"Akan tetapi adalah sebuah kewajiban untuk menyelamatkan mereka dari kematian. Siapa yang peduli kalau mereka memakai abaya atau tidak? Misi mereka adalah menyelamatkan orang dari api neraka, bukan dari kematian," Al-Badir merespon. "Mereka percaya bahwa anda akan mati secara martir. Saya tidak tahu apa yang ada di pikiran mereka saat itu."Al-Badir melanjutkan:
Saya bicara tentang murid sekolah usia 13 tahun, bukan mahasiswa. Mereka ini murida perempuan. 15 murid mati akibat Polisi Otoriti tersebut, bukan karena api. Mudah saja para murid diselamatkan. Apakah anggota Otoriti itu diadukan ke pengadilan? Tidak yang saya lihat. Departemen Pendidikan untuk Anak Perempuan dianeksasi ke Kementerian Pendidikan, namun Otoriti tidak pernah bertanggung jawab. Menghukum, tapi tidak pernah dihukum sendiri. Anda tidak pernah bisa mendapatkan keadilan. Bahkan jika mereka menusuk atau membunuh Anda, tidak ada yang bisa menahan mereka bertanggung jawab. 
Al-Badir berkata, komplain yang telah diajukan terhadap Otoriti menjadi sia-sia, dimana tidak ada aksi pengadilan telah diambil. Ia juga menggarisbawahi bahwa rata-rata dari "semua bentuk tindakan pelecehan seksual adalah yang tertinggi."
"Otoriti itu adalah musuh masyarakat. Bagaimana bisa mencegah hal itu??

Sumber :