Kamis, 02 Mei 2013

Tuhan Dan Hitler : Sebuah Pembelajaran Sejarah Yang Tak Boleh Terulang Kembali

2 Mei 2013
Sumber : cbn.com


Pidato-pidatonya berisi dengan harapan, "Saya akan merestorasi kejayaan".Masih banyak yang percaya Holocaust terjadi atas nama "Kristiani". Namun adakah relasi antara Tuhan dengan dia?







Dalam pidato-pidatonya ia menantang orang-orang untuk mencintai tetangganya, peduli terhadap yang sakit dan miskin hingga berdiri menentang kekerasan dan kejahatan. Ia pernah berkata, "Saya percaya bahwa saya bertindak sesuai kehendak Tuhan."

Di hadapan publik, Hitler sering mengaku dirinya adalah pengikut Kristus. Dan hingga saat ini masih banyak yang mempercayai Holocaust terjadi dalam nama Kristiani.



Sebelum Menjadi Pemimpin

Sewaktu kecil, Adolf Hitler dibabtis di sebuah Gereja Katolik. Ia seorang anak yang sering berubah-ubah. Bahkan suatu kali ia ingin menjadi seorang pendeta, tapi sejarah menunjukkan bahwa seorang jemaat gereja dan seorang Kristiani adalah 2 hal yang berbeda.

Di awal karir politiknya, Hitler suka menyapa dan mencium anak-anak kecil. Perilaku semacam itu masih dilakukan para politisi saat ini. Jika anda ingin dipandang baik bagi politisi-politisi lain anda perlu mengutip sesekali ayat-ayat dalam kitab agama anda, atau berpoto bersama dengan pemimpin-pemimpin agama di depan gedung ibadah bahkan bicara tentang Tuhan, maka agenda politik anda akan berjalan lancar. 

Dari pidato yang ia sampaikan pertama kali, Hitler melibatkan Tuhan, suatu tindakan jitu di negara Kristiani Jerman. 
Salah satu show publiknya berkaitan solidaritas dengan gereja adalah penandatanganan "Nazi Vatican Concorde" atau "Reichskonkordat" pada 20 juli 1933 oleh Sekretaris Negara Eugenio Pacelli (yang kemudian menjadi Paus Pius XII) dan wakil Kanselir Franz von Papen, yang isinya menjamin hak-hak Gereja Roman Katolik di Jerman, dan sang Fuhrer pun mendukung kebebasan beragama.

Semua orang tahu diktator Jerman Adolf Hitler membenci orang Yahudi dan mencoba memusnahkan mereka, membunuh sekitar 6 juta yang ditengarai sebagai salah satu strategi iblis pengeksekusian sebuah ras manusia.

Di tahun 1933 Hitler berkata yang indah-indah tentang Kristen, bahkan membenci atheisme dan ingin membuangnya dari Jerman.
Hitler adalah orang yang paling keji, jahat dan penuh kebencian sepanjang sejarah peradaban modern. Bagi orang yang berkata bahwa Hitler seorang kristen adalah orang yang bodoh atau tidak jujur.

Jika ia seorang Kristen, mengapa ia melakukan hal-hal yang tidak terpuji untuk mendapat dukungan gereja?
Seorang penulis berkata, "Hitler tahu orang Kristen akan mencampuri urusannya, dan mereka harus dikelabui!"

WND author Ray Comfort menulis, "Apa yang kita pelajari dari buku-buku sejarah, Hitler ingin membersihkan dan melenyapkan etnik Yahudi dari Eropa, tapi yang kita tidak tahu bahwa ia juga ingin melenyapkan Kristen dari bumi Eropa."

Pemimpin pemuda Jerman, Balder von Shira mengakui, bahwa "Pemusnahan Kristen secara eksplisit diakui sebagai sebuah rencana dari Gerakan Nasional Sosialis."
Pemimpin Partai Nazi, Dr. Alfred Rosenberg di Kongres Nuremberg 1938 berkata, "Saya secara absolut jelas dalam pikiran saya, bahwa gereja Katolik dan Protestan harus dilenyapkan dari kehidupan rakyat kita."

Di tahun 1933 ekonomi Jerman sedang runtuh, dengan pengangguran di atas 30%. Dalam keadaan semacam ini dibutuhkan seorang juru selamat, dan Hitler menyatakan bahwa ia yang akan mengisi posisi itu. 
Ketika kekuasaannya semakin kuat, toleransi agamanya malah hilang. Ia berusaha mengganti Kristen dengan sebuah gereja benar yang baru, suatu agama baru dimana tidak ada Tuhan selain Hitler.

Dr. AR Santoro dari Christopher Newport University berpendapat, "Sesudah beberapa waktu, Hitler percaya dengan Hitler, yaitu dirinya sendiri."

Hitler membuat sistem anti-Christ, menyamar sebagai seorang Kristen. Ini justru membuat orang-orang Jerman begitu senangnya dengan kehadiran seorang mesias Jerman.

Menteri Propaganda Jerman, Joseph Goebbels berkata, "Pemimpin kita adalah perantara antara rakyatnya dan takhta Tuhan. Apa yang ia ucapkan adalah yang paling religius diantara semuanya."

Sejak setiap agama butuh sebuah gedung ibadah, Hitler membangun suatu 30-pokok rencana untuk "Gereja Reich" yang baru, diterbitkan The New York Times di tahun 1942. 
Diantaranya adalah :
  • Tidak ada pendeta atau pastor atau pemimpin agama diijinkan berbicara di gereja, hanya orator Reich Nasional yang bicara.
  • Semua Alkitab dan gambar-gambar nabi-nabi di altar-altar gereja-gereja diganti dengan salinan kopi Mein Kampf.
  • Salib diganti dengan Swastika.
  • Satu dari yang paling kontroversi dari aturan-aturan Gereja Reich mengikutsertakan unsur Alkitab.

Mengutip Kalimat-Kalimat Dari Alkitab 

Walaupun Hitler mengutip ayat-ayat Alkitab di kebanyakan pidato-pidato awalnya, ia kemudian menghubungkan itu dengan "suatu cerita dongeng yang dibuat orang Yahudi".
Di tahun 1942 peredaran maupun penggunaan Alkitab dilarang di Jerman.

Dalam Alkitab Hitler, semua kata-kata Ibrani seperti Halleluya dibuang. Ia juga mengganti 10 Perintah Tuhan dengan 12 perintahnya sendiri.
Beberapa diantaranya :
  • Pertahankan kemurnian darahmu dan kesucian kehormatanmu
  • Jaga dana perbanyaklah warisan nenek moyangmu
  • Bergembiralah melayani satu dari yang lain dengan kerja dan pengorbanan
  • Hormati Fuhrer mu (Hitler) dan tuanmu

Hitler juga menulis versi sendiri Doa Bapa Kami, untuk dibacakan oleh Pemuda Hitler:
"Adolf Hitler, Anda Fuhrer besar kami. Nama-Mu membuat gentar musuh. Third Reich Mu datang, jadilah kehendakMu sendiri di atas bumi. Biarlah kami mendengar suara-Mu setiap hari, dan memerintah kami dengan kepemimpinan Mu, karena kami akan taat sampai akhir, bahkan dengan hidup kami. Kami memuji Engkau, terpuji Hitler Fuhrer Oh Fuhrerku, dikirimkan oleh Tuhan. Melindungi dan melestarikan hidup saya untuk waktu lama. Kau menyelamatkan Jerman pada saat dibutuhkan, saya berterima kasih untuk makanan sehari-hari saya,. Bersamaku untuk waktu yang lama, jangan tinggalkan aku, Fuhrer Oh Fuhrerku, imanku, cahayaku - terpuji, Fuhrerku."

Hitler memiliki gereja sendiri, Alkitab sendiri dan bahkan himne sendiri, dinyanyikan setiap hari di sekolah Jerman:
"Adolf Hitler adalah penyelamat kami, pahlawan kita. Dia adalah makhluk paling mulia di seluruh dunia. Untuk Hitler, kita hidup. Untuk Hitler, kita mati. Hitler kita adalah Tuhan kita, yang memerintah sebuah dunia baru yang berani."

Di Zeppelinfeld Stadium di Nuremberg, dimana Partai Nazi kerap melakukan pertemuan akbarnya, Hitler menginstruksikan arsiteknya Albert Speer untuk membangun Tribun Zeppelinfeld dengan Altar Pergamon sebagai modelnya. Sering pertemuan itu dilakukan pada malam hari, karena konstruksi tribun yang menggunakan 150 lampu sorot di sekelilingnya. Lampu sorot itu mengarah jauh ke angkasa, menampakkan kemegahan yang luar biasa (Chatedral of Light), persis yang diinginkan Hitler dalam pengakuannya, "Pertemuan penutup di Nuremberg harus benar-benar sama hikmat dan resminya seperti pelayanan dalam gereja Katolik."

Di malam 15 September 1935, Hitler mendeklarasikan "Nuremberg Law", yang isinya memarjinalisasi orang-orang Yahudi atau menarik status kependudukan orang Yahudi.
Dengan alasan bahwa banyak komplain atas sikap-sikap provokatif orang-orang Yahudi, maka Hitler memaklumatkan Hitler's Final Solution (Solusi Akhir Hitler). Solusi inilah yang dikenal dengan nama Holocaust, yang dalam bahasa Yunani artinya "pengorbanan hewan korban yang terbakar seluruhnya." Ia meneriakkan Solusi Akhirnya di atas podium Zeppelinfeld, replika Altar Pergamon, altar yang pada jaman romawi dulu digunakan untuk menghukum pelaku kriminal dengan cara dibuang dari atas altar ke kolam api pembakaran.


Harga Yang Harus Dibayar

Pada tahun 2002, seorang mahasiswa hukum Yahudi menemukan sebuah laporan 120 halaman dari tahun 1940-an. Dokumen itu dikumpulkan oleh anggota OSS, agen mata-mata Amerika dalam Perang Dunia II. Laporan ini disebut Rencana Induk Nazi: Persekusi gereja Kristen. Dokumen tersebut menggambarkan rencana langkah demi langkah untuk
men-dekristenkan Jerman, 
  • Mengambil alih gereja dari dalam, menggunakan simpatisan partai.
  • Mendiskredit, penjara atau membunuh para pemimpin Kristen.
  • Re-indoktrinasi jemaat.
  • Beri mereka iman yang baru di Jerman Third Reich 
Jadi di mana orang-orang Kristen Jerman saat itu? Sebagian besar dari mereka terlalu takut untuk protes, tapi sisa-sisa kecil orang Kristen memang berdiri melawan Gereja Reich. Sekelompok 3.000 Protestan yang dikenal sebagai "Gereja Pengakuan" terbuka menantang Hitler dan membayar harganya. 
Kata Hitler, "Aku akan membuat pendeta-pendeta terkutuk itu merasakan kekuasaan negara dengan cara yang mereka tidak pernah percaya mungkin. Jika saya punya kecurigaan sedikit saja mereka semakin berbahaya, saya akan menembak sebagian besar dari mereka."
Tujuh ratus pendeta dari Gereja Pengakuan. Banyak dari mereka dibunuh atau dikirim ke kamp-kamp konsentrasi.

"Ada hal-hal seperti kejahatan, dalam penilaian saya, dan orang ini adalah jahat," kata Santoro. "Hitler tidak memiliki loyalitas permanen. Jika Anda melewati dia, Anda akan mati. "

Aspek yang paling penting dari kekristenan yang Hitler abaikan adalah keyakinan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Tuhan dan Juruselamat dunia. Itulah peran yang ia pilih untuk dirinya sendiri. Dan bahkan ketika dia menyebutkan Yesus, itu bukan Yesus dari Alkitab. Misalnya, ia menolak untuk mengakui fakta bahwa Yesus adalah seorang Yahudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar