Selasa, 19 Juli 2011

Israel Penyebab Terorisme?


By. Josua Sihotang
18 Juli 2011

  Politisi kontroversial asal Inggris menuduh Israel sebagai "penyebab terrorisme" dan mengatakan perlakuan Barat (Western) terhadap muslim disebabkan oleh "Rasa Bersalah Holocoust" (Holocoust--Pembantaian Yahudi pada Perang Dunia II), dan "kekuatan lobi pro-Israel". Berdasarkan report yang dipublikasikan  di European Jewish Press website, seorang wanita  Liberal demokrat Baroness Jenny Tonge berbicara di British House of The Lord, "Perlakuan Israel terhadap Palestinian dianggap sebagai contoh bagaimana Barat memperlakukan muslim dan dianggap sebagai akar  masalah dari terrorisme di seluruh dunia".
  Di tahun 2004 Tonge berkata, ia akan mempertimbangkan menjadi pembom bunuh diri (suicide bomber) jika ia seorang arab dan tinggal di area Otoritas Palestina (PA). Di tahun 2006 ia juga berkata, "Para pelobi Pro-Israel telah menggenggam Barat, secara finansial. Saya pikir mereka mungkin juga telah menguasai partai kita".
  Di lain pihak, administrasi Presiden Amerika Obama memasukkan Israel dalam list '36 negara  berbahaya yang memperlihatkan gejala mempromosi, memproduksi atau memproteksi organisasi terrorist atau para anggotanya'. Daftar negara2 tersebut digunakan oleh ICE (Imigrasi dan Bea Cukai) untuk mengawasi tahanan asing dengan langkah ekstra yaitu "Third Agency Check". Keseluruhan, daftar negara2 tersebut tidaklah mengejutkan dengan dua pengecualian tahun ini. Israel sebelumnya tidak berada pada daftar 2008, tapi dimasukkan di tahun ini. Korea Utara sebaliknya turun peringkatnya di tahun ini.
  Seperti dilaporkan CNS News ( http://www.cnsnews.com/news/article/us-designates-israel-country-tends-promo ), jurubicara ICE Gillian Christensen mengklaim pembuatan daftar tersebut dimulai sejak 7 tahun yang lalu selama Bush masih presiden, dan ICE tidak bertanggungjawab akan hal itu. Hanya 5 negara dalam daftar yang tidak memiliki mayoritas muslim akan tetapi mengalami problematik serius dengan kelompok terrorist radikal muslim atau kelompok pemberontakan.
  Hal ini menguatkan kesan bahwa Obama tidak menyukai Israel, sebagai satu2nya sekutu terdekat. Perilaku ini terlihat ketika tahun lalu undangan khusus kepresidenan dari Israel Presiden Netanyahu tidak disambut khusus oleh Obama, dan ketika pertemuan antara pihak Israel dan Amerika dibuka, Obama dengan mudahnya meninggalkan pertemuan karena alasan jamuan makan malam dengan koleganya. Ironisnya, Obama juga memperlakukan Inggris dengan tidak sopan, dengan memulangkan patung Churchill seminggu setelah ia resmi masuk dan tinggal di White House.



Sumber : IMG, TheBlaze

Tidak ada komentar:

Posting Komentar