Rabu, 12 Juni 2013

Cemburu = Tanda Cinta?

12 Juni 2013
Oleh. Walsinur Silalahi

Nats : Kasih itu sabar; kasih itu baik hati; ia tidak cemburu (1Korintus 13:4)
Bacaan : 1Korintus 13:4-7


Cemburu adalah perasaan marah atau pahit yang muncul ketika ada orang yang kita anggap akan merebut kekasih kita. Banyak orang mengatakan, cemburu adalah tanda cinta. Bukankah orang menjadi cemburu karena merasa sangat memiliki dan tidak rela kehilangan kekasihnya?

Sebenarnya cemburu tidak selalu identik dengan tanda cinta. Alkitab menyatakan "kasih ... tidak cemburu" (1Korintus 13:4). Kadang kala sikap cemburu justru menunjukkan kurangnya kasih sejati. Mengapa demikian? Sebab rasa cemburu bisa muncul dari sikap egois. Kita memperlakukan kekasih seperti barang milik kita. 


Tanpa sadar, kita berusaha "mencetaknya" menjadi seperti yang kita inginkan. Ia tidak diberi ruang untuk bebas bergerak. Kita mencurigai segala hubungannya dengan orang lain. Kita tidak suka melihatnya bercanda dan tertawa bersama orang lain. Kita merampas sukacita hidupnya!

Rasa cemburu kerap kali muncul dalam relasi suami istri, mertua menantu, pemuda pemudi yang sedang berpacaran, bahkan dalam persahabatan. Tidak jarang, hal ini bukannya membuat hubungan semakin harmonis, malah merusak dan menjauhkan kita dari sang kekasih.

Bagaimana cara menghilangkan rasa cemburu? Surat 1Korintus 13:7 mengatakan, "Kasih ... percaya segala sesuatu." Kasih percaya akan kesetiaan orang lain. Kasih belajar melihat apa yang terbaik dalam diri sang kekasih, sehingga kita pun berhenti berprasangka buruk. Jika kita memiliki kasih yang percaya, kecemburuan akan lenyap!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar