Sabtu, 04 Mei 2013

Offisial Uni Eropa Menyampaikan Berita Buruk Terhadap Ekonomi : "Lebih Buruk Dari Perkiraan"

4 Mei 2013
Sumber : Theblaze



Akan memakan waktu lebih lama untuk Eropa pulih dari krisis ekonominya akibat penganganan resesi - yang lebih buruk dari perkiraan - di zona Eropa dan pengangguran pada rekor tinggi, Uni Eropa memperingatkan hari jumat kemarin.


Dalam prakiraan ekonomi di musim semi ini, Uni Eropa mengatakan bahwa produk domestik bruto (GDP) di 17 negara anggota yang menggunakan euro akan menyusut 0,4% tahun ini, lebih baik daripada kontraksi 0,6% pada 2012, akan tetapi 0,1 poin persentase lebih buruk dari perkiraan sebelumnya di bulan Februari.

Laporan ini juga berupa berita buruk bagi 27 negara Uni Eropa seluruhnya: sekarang berharap perekonomian daerah menyusut 0,1% di tahun 2013, terhadap perkiraan pertumbuhan 0,1% di Februari.

Bergulat dengan masa sesudah krisis finansial dan ekonomi tersebut, perkembangan ekonomi Uni Eropa justru malah melambat.
Prospek yang suram ini bahkan memaksa Komisaris Uni Eropa Olli Rehn mengatakan bahwa Perancis, ekonomi Eropa terbesar kedua, dapat diberikan 2 tahun extra untuk membawa defisitnya dalam target 3% dari GDP yang diperlukan untuk masa kemudian.

"Ini mungkin masuk akal untuk memperpanjang tenggat waktu dua tahun dan memperbaiki defisit yang berlebihan di tahun 2015 di Perancis, kata Rehn.
Setelah krisis zona euro atas utang yang terlalu banyak pecah pada akhir tahun 2009, pemerintah daerah memangkas pengeluaran - baik untuk memenuhi kondisi untuk pinjaman bailout, atau untuk meyakinkan kegelisahan pasar obligasi.

Pemotongan pengeluaran dan menaikkan pajak telah terbukti kurang efektif dalam mengurangi defisit dari yang diperkirakan dan mungkin kontra-produktif. Ketika ekonomi menyusut, begitu juga penerimaan pajak mereka, berpotensi sulit untuk menutup kesenjangan anggaran.

Dampak dari langkah-langkah penghematan zona euro dan resesi sedang dirasakan bahkan di wilayah negara-negara yang lebih makmur. Laporan Uni Eropa memperkirakan pertumbuhan GDP di Jerman, ekonomi terbesar Eropa, akan jatuh dari 0,7% pada 2012 ke 0,4% tahun ini karena permintaan dari bagian lain Eropa. Perancis, sementara itu, diperkirakan akan jatuh ke level negatif pada tahun 2013 dengan GDP turun 0,1%.

Terhadap itu, Rehn mengecam Perancis akan "kerusakan persisten dari persaingan kompetitif Perancis" dan menyerukan reformasi struktural "substansial dalam pasar tenaga kerja".

Alih-alih bergerak ke arah aman 3% defisit, Perancis diperkirakan akan mengalami defisit sebesar 3,9% tahun ini dan 4,2% tahun depan. Pemerintah Perancis mengatakan bahwa undang-undang baru sudah dibuat untuk memotong pengeluaran dan meningkatkan perang terhadap penipuan fiskal untuk mengurangi defisit.

Dalam suatu langkah yang dirancang untuk membantu pemulihan ekonomi zona euro, Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis memangkas suku bunga acuan seperempat poin ke rekor rendah 0,50%. Presiden Bank Mario Draghi menambahkan bahwa ECB siap untuk melenturkan otot lebih lanjut, mengatakan bahwa ECB "siap untuk bertindak jika diperlukan." Tapi Draghi juga memeohon pemerintah Eropa untuk berbuat ebih banyak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Pengangguran di zona euro diperkirakan akan mencapai rata-rata 12,2% tahun ini, naik dari 11,4% pada 2012. Buat kedua negara Yunani dan Spanyol diperkirakan akan mencapai puncaknya hingga 27%.

Rehn mengatakan bahwa "dalam pandangan resesi yang berlarut-larut, kita harus apa saja yang dapat mengatasi krisis pengangguran."

Saat ini 19,2 juta orang tidak memilki pekerjaan di zona euro, membuat pemimpin Uni Eropa berjuang berat untuk mengubah perekonomian Eropa sambil memastikan populasi penduduk terus mendukung langkah-langkah penghematan yang bertujuan untuk mengembalikan performa keuangan publik.

Dehn menegaskan bahwa sesudah resesi 2012, pertumbuhan GDP diharapkan akan mulai bergerak lagi di paruh kedua tahun 2013. Ia menambahkan bahwa, dengan asumsi kebijakan yang tidak berubah, GDP akan tumbuh sebesar 1,2% di tahun 2014.
Tapi secara keseluruhan, berita-berita tetap suram ketika laporan tersebut mengatakan bahwa "pemulihan kegiatan ekonomi diperkirakan akan terlalu lambat untuk mengurangi pengangguran.
Tidak banyak peningkatan pengangguran diperkirakan pada tahun 2014 dan "perbedaan antar negara-negara anggota diperkirakan tetap sangat besar."