Selasa, 09 Agustus 2011

Hamas, Pembenci Israel

By. David Dolan
8 Agustus 2011
IMG



  Pergolakan Palestina pertama dimulai di bulan Desember 1987. Kekerasan meledak di Gaza Strip dan dengan cepat merebak ke bagian Arab dari Yerusalem, Yudea dan Samaria. Intensitas kerusuhan dan reaksi pasukan Israel secara instant menjadi liputan utama di seluruh dunia.

  Kota kecil Betlehem merayakan tradisional Natal tahun itu dan di saat bersamaan konflik menyebar dengan cepat. Ribuan pengunjung Kristiani yang sedang berlibur, bersamaan dengan beberapa orang Yahudi yang datang untuk merayakan Hanukkah, terjebak dalam keadaan bahaya. Kota tua bersejarah Yerusalem, menjadi terlarang bagi sebagian besar pengunjung ketika toko-toko Arab tutup untuk mengamati pemogokan umum berkepanjangan yang diperintahkan oleh Yasser Arafat.
  Namun itu bukan PLO Arafat yang memimpin pemberontakan, tetapi kelompok yang relatif baru yang disebut gerakan perlawanan Islam yang akronim dalam Arab yaitu Hamas. Dalam bahasa Semitic kuno, hamas artinya "kegiatan yang antusias"; akan tetapi dalam bahasa Ibrani adalah satu dari beberapa kata-kata yang menunjukkan animasi kekerasan, terutama penjarahan musuh yang takluk.
  Hamas sebenarnya hanyalah sebuah versi baru dari satu dari grup-grup politis Islam fundamental tua, Gerakan Muslim Brotherhood yang berbasis di Kairo, Mesir. Walaupun dilarang di Mesir selama beberapa dekade, Muslim Brotherhood masih dapat mengatur secara sembunyi-sembunyi. Hamas adalah ranting Palestina.
  Dua Muslim cleric terkemuka yang tinggal di Gaza Strip, Sheik Ahmed Yassin dan Muhammad Taha, adalah aktor dibalik pembentukan Hamas 1987, dan aksi pemberontakan melawan pasukan Israel yang berkuasa di Gaza Strip dan West Bank. Mereka berkata bahwa hanya gerakan Palestina yang berbasis Islam yang dapat sukses dalam pengusiran "Zionis" dari tanah Muslim Arab, dengan restu Allah.
  Arafat yang saat itu semakin menua terlihat menerima kehadiran pemeran baru dalam panggung politik Palestina itu. Meskipun begitu, ia takut jika gerakan ekstrimis akan berkembang populer dan berujung menentang otoritas politiknya juga kekuasaan Israel tentunya, dimana ia mengakui dirinya sebagai "bapak bangsa Palestina".

Merancang Cara

  Agustus 1988, Hamas berusaha menyamai PLO dengan cara mempublikasikan "piagam pendirian". Dokumen tersebut menggema dalam kerangka fundamental Muslim. Piagam itu menyerukan seluruh orang Palestina untuk bersiap menjadi shahids, atau martir, demi menghancurkan Israel dan menggantinya dengan satu negara Arab berbasis semata-mata pada ajaran Qur'an.
Di bawah ini beberapa pokok-pokok dari  piagam Hamas:
  • Artikel 6 jelas berbunyi bahwa misi utama grup adalah tidak lain dari penghancuran Israel dan menggantinya dengan negara fundamental Arab-Muslim. Dengan bangga Hamas akan "membentangkan bendera Allah di setiap sentimeter Palestina."
  • Artikel 7 mengutip satu dari anti Yahudi yang paling dikenal, pemusnahan total, ayat-ayat wahyu dariHadith, atau tradisi dari mulut ke mulut, yang serupa dengan Qur'an dalam iman Muslim: "Harinya akan datang ketika para Muslim akan berperang melawan Yahudi dan membunuh mereka, hingga Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, dimana batu dan pohon itu akan berseru kepada Muslim dan berkata, 'Oh Pelayan Allah, seorang Yahudi sedang bersembunyi di belakangku. Datang dan habisi ia!'
  • Artikel 11 melarang setiap negoisasi damai Palestina atau perjanjian dengan Israel: "Palestina adalah tanah Islam yang diserahkan untuk Muslim hingga akhir jaman. Mungkin saja itu tidak ditolak atau diakui semuanya atau sebagian.
  • Artikel 13 menegaskan, pernyataan tidak adanya "solusi bagi masalah Palestina kecuali melalui jihad."
  • Artikel 14 hingga 19 bersikeras bahwa para pendidik dan orangtua Muslim wajib menginstruksikan masa Palestina terutama anak-anak untuk berjihad.
  • Artikel 22 adalah yang paling mirip dengan gema Hitler untuk melebih-lebihkan kekuatan Israel internasional serta mengutuknya secara bersamaan. Isinya, "Musuh telah mengumpulkan kekayaan luar biasa dan berpengaruh, yang telah dimanfaatkan untuk menguasai media dunia, kantor berita, pers penyiaran stasiun, dll." Mereka terus mengklaim bahwa yahudi jahat berada 'di balik revolusi Perancis dan Komunis' dan telah mendirikan 'organisasi rahasia untuk menghancurkan masyarakat dan melayani kepentingan Zionisme.' Beberapa grup berkata mengikutsertakan 'Freemasons (aliran/golongan tersembunyi di Amerika), Rotary dan Lion's Club.'
  Seiring kebencian berlanjut, Piagam Hamas tidak secara serius menghiraukan para offisial Israel, yang diyakini gerakan  baru tidak akan berbahaya. Tentu saja, offisial dan komentator-komentator Timur Tengah beranggapan bahwa grup-grup Sunni Muslim yang jaringan klinik-klinik kesehatan dan sekolah-sekolahnya semakin berkembang adalah satu tanda melunaknya Hamas.
  Lebih dari itu, Hamas mengutip beberapa dari ajaran-ajaran anti Yahudi yang terdapat di Qur'an dan Hadith, dimana akan menjadi justifikasi pada akhirnya. Pembunuhan Presiden Anwar Sadat justru melanggar prinsip keramat Islam dengan berdamai dengan Zionis. Jika Arafat melakukan hal yang sama (yang mana kemudian ia lakukan juga, walaupun di atas kertas), ia akan menjadi makanan empuk mesin propaganda Hamas, dan memang demikian akhirnya.

Penggulingan Arafat

  Hamas sedikit bermasalah ketika membalikkan persetujuan Arafat di tahun 1993 dalam perjanjian perdamaian Oslo yang disponsori oleh Amerika dimana secara rahasia dinegoisasikan dengan offisial Israel di Norway. Hamas melakukan teror berseri terhadap bus-bus publik dan target-target sipil lainnya, yang diawali di bulan April 1994. Saat itu Benjamin Netanyahu adalah perdana menteri Israel di bulan Mei 1996, perjanjian tersebut tidak efektif berjalan meskipun Israel menyerahkan sebagian besar Gaza Strip dan beberapa kota Palestina di Yudea dan Samaria ke tangan Arafat.
  Lonceng final proses perdamaian berbunyi di Januari 2006 ketika Hamas berhasil menang dalam Pemilu Palestina--ironisnya berdasarkan persetujuan Oslo keberadaan grup teroris ditolak. Hamas kemudian merespon penarikan mundur Israel dari Gaza Strip di tahun 2005 dengan mementaskan kudeta mendadak di bulan Juni 2007 terhadap PLO-blok pasukan keamanan Otoritas Palestina yang ditempatkan di zona pesisir kecil.
  Apa yang akan datang kemudian adalah dugaan orang. Tetapi satu yang pasti: gerakan radikal Hamas--sekarang bergabung dan didukung oleh Shiah Iran, bergabung dengan gerakan Hesbollah Libanon, Suriah dan al-Qaida Osama bin Laden dan juga  grup-grup yang mirip dengan Arab Sunni Muslim serta yang agak mengejutkan bergabung dengan Fatah di bulan April thn ini--tidak akan segera lenyap. Artinya Israel tanpa pilihan lain akan terus berperang melawan penjarah-penjarah yang bekerja hari dan malam untuk menghapus bangsa Yahudi dari dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar